BAB 3
Mengapresiasi Karya
Seni Musik Mancanegara di Asia
A. Mengenal Musik dan Lagu Mancanegara di Asia
Kultur musik negara-negara di Asia
tercermin dari keberagaman lagu-lagu yang berbasis ratusan budaya dan etnik.
Persamaan struktur unsur-unsur musik tradisional masih sama sejak zaman dahulu.
Satu bukti adanya persamaan tersebut dapat dilihat dari alat-alat musik tertua
yang sama-sama bersumber dari Cina, yaitu tong fu (=bronze kettledrum atau
sejenis gong dari perunggu ) yang banyak di jumpai d provinsi Yunan dan juga
ditemukan di gua-gua di Thailand ,
Burma , Indonesia , Malaysia
dan Vietnam .
Penyebarannya terjadi antara tahun 2.000 SM sampai dengan 200 M.
1. Pembagian
Musik dan Lagu Berdasar Masa
a. Masa
Kultur Keagamaan Animisme
Sebelum Hindhu-Budha, agama mereka
adalah sistem kepercayaan animisme. Mereka percaya akan kekuatan gaib dan spiritual.
Suara gong, drum, dan alat-alat musik ritmik seperti tangunggo dari Mangindanao
dipercaya menjadi jembatan antara alam nyata dan alam gaib. Gamelan munggang
yang masih dipakai dalam upacara ritual formal di Indonesia sangat di yakini
memiliki nilai-nilai luhur yang menghubungkan mayapada (dunia) dengan nirwana
(surga).
Di Malaysia, upacara ritual penganut
animisme masih didominasi kaum tua Melayu yang tinggal di Senoi, Semang dan
masyarakat Negrito di Filipina, mewakili suatu minoritas penting yang tinggal
di beberapa area pegunungan sepanjang wilayah kepulauan. Ritual berkomunikasi
dengan roh di E-Sarn , Thailand , juga dilakukan dengan
mantra musikal oleh suatu medium (Mholum Phifa) dan disertai oleh musik dari
khaen.
b. Masa Hindu-Budha
Simbol konkret Hindu-Budha dapat dilihat
dari keberadaan Candi Prambanan serta Candi Borobudur di Indonesia, dan
Sukhotai di Thailand. Pada relief Candi Prambanan, misalnya, ditemui kisah epik
Ramayana yang luar biasa. Seni pertunjukan wayang kulit, wayang Melayu, dan
nang taloong memiliki kesamaan sumber yakni, epik Mahabarata dan Ramayana.
Salah satu versi Ramayana di Filipina adalah Radiya Margandir. Pada masa ini
instrument musik dari utara, yakni gong, berbagai variasi siter, suling, dan
lute mulai menyebar ke berbagai wilayah di Jawa, Bali, Thailand, Malaysia,
Kalimantan, Mindano, dan Sulu dikenal berbagai macam variasi gong.
c. Masa Islam
Setelah Islam masuk ke
Negara-negara Asia , musik dan lagu dari Arab
memengaruhi perkembangan musik dan lagu di Asia. Alat-alat musik seperti
gambus, rebab, dan mandolin mulai dikenal. Lafal-lafal yang menyertai ibadah
agama Islam dalam bentuk azan, takbir, dan tahlil semakin dikenal. Seni baca
Al-Quran menggunakan qira’ah, yaitu bacaan secara melodius.
Di negara-negara yang sebaran agama
Islamnya kuat, seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunai Darussalam, muncul
kelompok musik gambus, hadrah, zapin, dan rebana yang penuh warna Timur Tengah.
2. Musik dan Lagu Negara-Negara di Asia
Berikut akan diuraikan secara singkat
perkembangan musik maupun lagu negara- negara
di Asia yang menjadi tetangga kita, bahkan masyarakat negara-negara tersebut
merupakan bangsa yang serumpun dengan kita, yaitu rumpun bangsa Melayu.
Perhatikan ciri khas musik dan lagu di masing-masing negara supaya kita mengenal
budaya mereka.
a. Musik dan Lagu
Brunei Darussalam
Dari sumber yang tersedia,
diperkirakan musik dan lagu Brunei
baru eksis hidup di negara itu sejak pemerintahan Sultan Bolkiah. Menurut arsip
Dinasti Sung (960-1272 M), masyarakat Brunei bermain musik dengan memukul
drum, meniup seruling, dan memukul gong. Mereka juga bernyanyi dan menari.
Perkembangan musik Brunei parallel
dengan tarian, terutama dalam konteks seni tradisional.Musik Brunei mungkin
pertama kali diperdengarkan di luar negeri pada tahun 1922 ketika dimainkan di
Singapura oleh kelompok lawatan budaya yang menyertai Sultan Muhammad Jamalul
Alam II. Mereka juga memainkan musik untuk menyambut Pangeran Wales.
“Anding Rimba” adalah satu lagu
tradisional Melayu Brunei
yang sangat popular di kalangan masyarakat lokal hingga saat ini. Pencipta
“Anding Rimba” tidak di kenal sebab lagu itu di wariskan melalui nyanyian lisan
dari satu generasi ke generasi berikutnya.
b. Musik dan Lagu
di Malaysia
Kedatangan pengaruh Hindhu-Budha di
Malaysia menyebabkan adanya perkembangan musik untuk mengiringi pertunjukan
wayang Melayu yang kisahnya bersumber dari eptik Ramayana dan
Mahabrata.Instrumen musik drum dari India yang disebut mrindangan dan alat tiup
nagasvaram juga masuk ke Malaysia dengan nama gendang dan serunai.
Rebana tiga dawai juga masuk dan
popular sebagai kelengkapan iringan nyanyian ghazal dan naubat.Akhirnya di era
modern dan global saat ini, musik berkembang menuju seni musik seperti sekarang
ini. Musik pop, rock, jazz juga digemari oleh masyarakat.Kekayaan instrument musik
Malaysia
merupakan hal yang menarik dari perkembangan ini.
Salah satu bentuk opera yang popular
dengan memadukan drama musik tradisional dan modern adalah bangsawan. Bangsawan
menjadi tempat penyimpanan musik Melayu popular, seperti ghazal, keroncong, dan
syair yang sangat langka. Bangsawan mempunyai sebuah nyanyian pengantar empat
macam ukuran.
c. Musik dan Lagu
di Thailand
Oleh karena faktor historis dan
geografis, musik Thailand punya hubungan dengan Cina, Myanmar, Laos, Kamboja,
India, Jawa, dan berbagai variasi bentuk seni vocal ditemukan di setiap
tingkatan masyarakat Siam (Thailand), antara lain :
1. Karn khad
rong (nyanyian),
2. Karn khab
lumnun,
3. Karn khab
botklorn (seni baca puisi),
4. Hae ,
5. Rai ,
6. Thes
(seni bercerita)
7. Soud,
8. Eo,dan
9. Kom daek
(syair pendek untuk anak-anak)
Masyarakat Thailand mengenal lagu-lagu
keagamaan dan lagu-lagu untuk ritual keagamaan yang bersifat sakral,
diantaranya adalah Soud, Thes, Kron, Chant, dan Karp. Sementara lagu-lagu yang
bersifat hiburan profane, diantaranya adalah Karb, Khab, dan Lum-nun. Syair
anak-anak termasuk jenis hiburan misalnya, Plaeng Klomdaek, Plaeng Chanong,
Plaeng Rongrie, dan Eo. Lagu-lagu ini menggunakan irama rakyat yang tak
beraturan.
Seni musik
modern Thailand
dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu, tipe klasik dan tipe popular. Tipe klasik
memiliki tiga kategori yang disajikan dalam bentuk ansambel, yaitu piphate,
mahori, dan kleongsai.
d. Musik dan
Lagu di Filipina
Sejarah budaya Filipina telah
menghasilkan suatu variasi agung bentuk dan praktik musik yang dikembangkan
dari sumber utama, yaitu peradaban tradisional Asia Tenggara dan peradaban
Euro-Amerika. Seni musik Filipina dapat dirinci berdasarkan jenisnya, yaitu sni
musik instrumental dan seni musik vocal. Contoh jenis musik di Filipina sbb :
1) Seni Musik
Instrumental
a) Ansambel
tiruray agung
b) Ansambel
basal
2) Seni Musik
dengan Alat Musik Non Logam
a) Bangibang
b) Avakkao
c) Patanggo
3) Seni Musik
Bergaya Barat
a) Grup musik
tiup (sejenis marching band)
b) Musikong
bumbong (grup musik tiup dari bambu)
c) Orkes simfoni
4) Seni Musik
Lokal
a) Seni
musikalisasi puisi
b) Lagu ritual,
contohnya sanghiyang
c) Lagu-lagu
islami, seperti dzikir
B. Mengapresiasi Keunikan Lagu Mancanegara di Asia
Kamu juga dapat menikmati lagu dari negara
lain. Tentunya, apresiasi akan muncul setelah kamu mendengarkan dan menikmati
lagu-lagu tersebut secara langsung. Apresiasi merupakan respon atau tanggapan
terhadap sebuah karya seni. Tanggapan tersebut dapat berupa penilaian ataupun
analisis terhadap karya tersebut. Sikap apresiasi terhadap sebuah karya seni
sangat penting untuk pengembangan dan kemajuan karya seni tersebut. Selain itu,
apresiasi terhadap sebuah karya seni dapat memunculkan ide atau gagasan untuk berkreasi lebih baik lagi. Jadi, selain
memberikan penilaian yang berguna bagi karya seni dan senimannya, sebuah
apresiasi juga mendorong kreatifitas seniman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar